DAY-2 LKMM-TD 2021
Wawasan Kebangsaan
2 Mei 2021
Diambil dari IG : @bemftulm
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sungguh enak buah nangka
Nangka dimakan manis rasanya
Selamat datang wahai pembaca journey of aulia
Semoga selalu senang dalam membacanya
Tak lelah untuk menyapa kalian, tak lelah juga untuk saya selalu memperkenalkan diri.
Sebelumnya perkenalkan nama saya Aulia Lathifah dengan NIM 2010811120018 dari Program Studi Teknik Sipil angkatan 2020, disini saya kembali lagi untuk bercerita sedikit tentang kesan dan pesan saya dalam mengikuti Wawasan Kebangsaan dimana ini adalah salah satu rangkaian LKMM-TD 2021.
Materi tentang Wawasan Kebangsaan dengan tema "Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mewujudkan Mahasiswa Kreatif, Inovatif dan Mandiri" yang disampaikan oleh Kapten Inf Ode Saepudin, S. Sos selaku Plh. Pasi Ter Kodim 1006/Mtp.Penyampaian ini dilakukan secara daring, tapi walaupun daring tidak sedikitpun mengurangi rasa semangat saya dalam mendengarkan materi tentang wawasan kebangsaan.
Beliau menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar terdiri dari beribu pulau besar dan kecil, berbagai suku, agama, budaya dan adat istiadat yang berbeda. Indonesi terletak sangat strategis yaitu diantara 2 benua dan 2 samudra. Jumlah penduduk sensus 2020 = 238 juta jiwa.
Kondisi bangsa saat ini, yaitu :
1. Belum semua masyarakat paham wawasan kebangsaan.
2. Idealisme yang sempit cenderung mementingkan pokok, golongan dan bersifat keadaerahan
3. Suka tiru budaya asing tanpa disaring
4. Issu sara sering menjadi pemicu kerusuhan sosial
Beliau juga menjelaskan bahwa ada 3 aspek dalam wawasan kebangsaan yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan.
Rasa kebangsaan adalah suatu perasaan rakyat, masyarakat, dan bangsa terhadap kondisi bangsa Indonesia dalam perjalanan menuju cita-cita bangsa.
Paham kebangsaan adalah pemahaman rakyat dan masyarakat terhadap bangsa dan negara yang diploklamirkan kemerdekaanya pada 17 agustus 1945.
Semangat kebangsaan adalah perpaduan dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Dengan semangat kebangsaan yang tinggi mampu mencegah terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa.
Ada 4 konsensus dasar atau pilar dalam kehidupan bernegara yaitu:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. NKRI
4. Bhinneka Tunggal Ika
Apabila 4 dasar atau pilar ini tidak kokoh maka negara kita akan hancur. Maka dari itu kita perlu sifat rela berkorban demi kepentingan yang lebih besar atau demi negara dan bangsa serta sifat jiwa patriotik yaitu kerelaan untuk berkorban jiwa dan raga demi kepentingan negara dan bangsa.
Beliau juga menyampaikan bahwa untuk menegakkan 4 dasar atau pilar tersebut dengan mengamalkan secara nyata, yaitu :
1. Pancasila
Sila-sila yang tercantum diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. UUD 1945
Dilaksanakan dengan baik sehingga tercipta keadilan dalam masyarakat dan kesamaan kedudukan di mata hukum.
3. NKRI
Diperjuangkan agar berdaulat, utuh dan selamat.
4. Bhinneka Tunggal Ika
Menjiwai kehidupan masyarakat sehingga tercipta kerukunan dan toleransi.
Kesan saya selama mengikuti kegiatan wawasan kebangsaan adalah saya sangat senang dan banyak mendapatkan manfaat. Ditambah lagi bahwa wawasan kebangsaan ini sangatlah penting dalam diri mahasiswa agar mahasiswa tidak egois dan lunturnya rasa nasionalisme dalam diri. Karena masa sekarang banyak rasa cinta tanah air yang mulai luntur, sebab suka tiru budaya asing tanpa disaring.
Pesan saya selama mengikuti kegiatan wawasan kebangsaan adalah agar setiap tahunnya kegiatan wawasan kebangsaan ini tetap ada pada rangakaian LKMM-TD dikarenakan ini sangat lah penting untuk kedepannya, mengingat bahwa globalisasi terus meningkat, untuk itu kita harus selalu menanamkan rasa cinta tanah air, rela berkorban melalui pemaparan dari wawasan kebangsaan agar sebagai calon penerus bangsa kita siap untuk menghadapi beragam masalah di kedepannya.
Sekian cerita dari pengalaman saya mengikuti kegiatan wawasan kebangsaan dalam rangkaian LKMM-TD 2021.
Terima Kaish.
#SEMANGATBERPROSES
#TEKNIKBUKANSEKEDARTEMPATKULIAH
#TEKNIKMENDUNIA
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar